ada orang yang bernafas dalam bara
kamu mungkin salah satunya
ada orang yang bermain dengan pedang
kata katamu mungkin pedang tertajamnya.
Rabu, 26 Maret 2014
Selasa, 25 Maret 2014
kita sama-sama tahu
mari bicara cinta
adakah aku di dalamnya?
aku yakin tidak, sebab di sana egoku lebih berkuasa
dan kamu tidak lebih dari sekedar buah bualanku;
hati kita tahu.
dapatkah aku melukiskan cinta untukmu?
menggambar tiap-tiap garis,
tiap-tiap warna
tiap-tiap hati?
lalu membingkainya dalam kotak harapan masa depan?
sedang dalam memberi kamu senyum aku tak bisa
hatiku tahu.
adakah aku di dalamnya?
aku yakin tidak, sebab di sana egoku lebih berkuasa
dan kamu tidak lebih dari sekedar buah bualanku;
hati kita tahu.
dapatkah aku melukiskan cinta untukmu?
menggambar tiap-tiap garis,
tiap-tiap warna
tiap-tiap hati?
lalu membingkainya dalam kotak harapan masa depan?
sedang dalam memberi kamu senyum aku tak bisa
hatiku tahu.
Jumat, 14 Maret 2014
Nenek moyang Minangkabau berasal dari Gunung Marapi
Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera barat (Sumbar), ternyata menyimpan banyak cerita.
Seperti lazimnya gunung-gunung lain, Gunung Marapi dipercaya menyimpan cerita legenda dan sejumlah mitos yang diceritakan secara turun-temurun oleh masyarakat Agam dan sekitarnya.
Keberadaan Gunung Marapi dikenal sangat kental mempunyai nilai historis bagi masyarakat Minangkabau. Konon menurut sejarah, nenek moyang orang Minangkabau berasal dari lereng Gunung Marapi. Hal ini ditandai dengan terdapatnya Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar.
Seperti lazimnya gunung-gunung lain, Gunung Marapi dipercaya menyimpan cerita legenda dan sejumlah mitos yang diceritakan secara turun-temurun oleh masyarakat Agam dan sekitarnya.
Keberadaan Gunung Marapi dikenal sangat kental mempunyai nilai historis bagi masyarakat Minangkabau. Konon menurut sejarah, nenek moyang orang Minangkabau berasal dari lereng Gunung Marapi. Hal ini ditandai dengan terdapatnya Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar.
Kamis, 13 Maret 2014
coretan.....
Kamu melodi, aku simponi. Manakah yang lebih menyejukan?
Aku pikir keduanya
kalau begitu bisakah aku dan kamu menjadi kita?
Aku dan kamu tidak perlu menjadi kita untuk bahagia, kamu fana dan aku terlalu nyata.
Seperti hujan dan pelangi yang tidak bisa muncul bersamaan.
Tapi, keduanya saling melengkapi,
Aku pikir keduanya
kalau begitu bisakah aku dan kamu menjadi kita?
Aku dan kamu tidak perlu menjadi kita untuk bahagia, kamu fana dan aku terlalu nyata.
Seperti hujan dan pelangi yang tidak bisa muncul bersamaan.
Tapi, keduanya saling melengkapi,
Iklan Sampah ,,,,
buka MATA LO!!!!
coba lo perhatikan
sebagian besar iklan media sosial macam kakotolk,line,wecat,wasap bla bla bla
isinya nggak jauh jauh dari cewek cowok asyik bermesraan lewat hape
seakan akan hidupnya hanya untuk pacaran dan koar koar percintaan
nggak pernah gw liat ada iklan media sosial yang mengajak "ayo sekolah,ayo selesain kuliah" atau bahkan "ayo ke madrasah"
otak kita secara nggak sadar dicekoki hal hal yang betul betul tidak bermanfaat bagi kehidupan
mau jadi apa generasi bangsa ini?!??
mau dibawa kemana negara indonesia ini.???
coba lo perhatikan
sebagian besar iklan media sosial macam kakotolk,line,wecat,wasap bla bla bla
isinya nggak jauh jauh dari cewek cowok asyik bermesraan lewat hape
seakan akan hidupnya hanya untuk pacaran dan koar koar percintaan
nggak pernah gw liat ada iklan media sosial yang mengajak "ayo sekolah,ayo selesain kuliah" atau bahkan "ayo ke madrasah"
otak kita secara nggak sadar dicekoki hal hal yang betul betul tidak bermanfaat bagi kehidupan
mau jadi apa generasi bangsa ini?!??
mau dibawa kemana negara indonesia ini.???
Sahabat Dan Pacar
Saat kmu ribut sama pacar & curhat ke sahabat, pasti sahabat kasih saran yang terbaik buat kamu..
Tapi saat kmu ribut sama sahabat &
curhat ke pacar, pacar akan bilang
"udah gak usah main lagi sama dia"..
Tapi saat kmu ribut sama sahabat &
curhat ke pacar, pacar akan bilang
"udah gak usah main lagi sama dia"..
Doa Ku Sepanjang Hari...
Tuhan,
bukankah kakek moyangku, Adam pernah jomblo juga, sebelum malam malam Kau ambil rusuknya, dan Kau jadikan Hawa?
Waktu Indonesia bagian nostalgia.
Sebenernya, tiap inget peristiwa yang udah-udah, selalu memunculkan
dilema tersendiri. Satu sisi, mungkin gak menarik buat jadi bahan
cerita, karena waktu itu cuma gue aja yang mengerti ke-special-an hari
itu.
Rabu, 12 Maret 2014
DILAMAR MALAIKAT MAUT"
Maaf seandainya hari ini,
Aku telah di lamar oleh MALAIKAT MAUT dan besok
aku akan menikah dengan KEMATIAN.
Mungkin lusa,aku akan bercerai dengan dunia yang aku
kejaaaarrr....!
Aku telah di lamar oleh MALAIKAT MAUT dan besok
aku akan menikah dengan KEMATIAN.
Mungkin lusa,aku akan bercerai dengan dunia yang aku
kejaaaarrr....!
Kisah Elang Dan Kalkun
Konon di satu saat yang telah lama berlalu, Elang dan Kalkun adalah burung yang menjadi teman yang baik. Dimanapun mereka berada, kedua teman selalu pergi bersama-sama. Tidak aneh bagi manusia untuk melihat Elang dan Kalkun terbang bersebelahan melintasi udara bebas.
Satu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang, “Mari kita turun dan mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Perut saya sudah keroncongan nih!”. Elang membalas, “Kedengarannya ide yang bagus”.
Jadi kedua burung melayang turun ke bumi, melihat beberapa binatang lain sedang makan dan memutuskan bergabung dengan mereka. Mereka mendarat dekat dengan seekor Sapi. Sapi ini tengah sibuk makan jagung,namun sewaktu memperhatikan bahwa ada Elang dan Kalkun sedang berdiri dekat dengannya, Sapi
Jumat, 07 Maret 2014
MT Kerinci Punya Cerita
Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di
Sumatera gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di
Indonesia di luar Papua Gunung Kerinci terletak di provinsi Sumatera
Barat dan Jambi di Pegunungan Bukit Barisan. Gunung ini dikelilingi
hutan lebat taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan merupakan habitat
harimau sumatera dan Badak Sumatera. Puncak Gunung Kerinci berada pada
ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan
membentang pemandangan indah kota Jambi, Padang dan Bengkulu.Bahkan
Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci
memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna
hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih
tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah
berupa danau yang sangat indah. Gunung Kerinci merupakan gunung berapi
bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada
tahun 2009. Keindahan panorama yang natural dengan kekayaan flora dan
fauna dapat di temui mulai dari dataran rendah hingga puncak gunung
Kerinci, tidak hanya untuk dinikmati tetapi sangat baik untuk melakukan
penelitian dan pendidikan. Pendakian ke puncak gunung Kerinci memakan
waktu dua hari mulai dari Pos Kersik Tuo.

MT Kerinci Dari Kebun Teh
MT tandikek Sept 2013
Gunung Tandikek, salah satu gunung yang ada di Sumatera Barat yang
menarik untuk dilakukan pendakian. Gunung Tandikek memang tidak lebih
tinggi dan tidak lebih populer dibanding gunung Singgalang dan Gunung
Marapi. Begitu juga dengan track / jalur pendakian Gunung
Tandikek tidak sejelas track pendakian Gunung Marapi dan Singglang. Oleh
karena itu pula tidak terlalu banyak orang yang mendaki Gunung
Tandikek Namun mendaki Gunung Tandikek mempunyai tantangan dan pesona
tersendiri dibanding kedua gunung tersebut.
Akses untuk dapat menuju Gunung Tandikek, jika dari Padang kita dapat menaiki bus atau travel jurusan Padang – Bukittinggi dengan ongkos berkisar antara 15 – 20 ribu rupiah. Kemudian turun di Simpang Lubuk Mato Kuciang. Dari simpang Lubuak Mato Kuciang, kita menuju Desa Singgalang. Untuk menuju Desa Singgalang, kita dapat menggunakan angkot dengan ongkos tiga ribu rupiah, namun angkot ini beroperasi hanya pada hari-hari tertentu, yaitu hari Jumat dan hari Senin. Namun jika pada selain hari itu, kita dapat menggunakan ojek dengan tarif enam ribu rupiah per orangnya. Ongkos yang cukup murah mengingat perjalanan dari Simpang Lubuak Mato Kuciang menuju Desa Singgalang menghabiskan waktu kurang lebih 20 menit dengan track menanjak dan berliku.
Di desa inilah kita melakukan registrasi pendakian. Registrasi dipungut biaya tiga ribu rupiah per orangnya. Melalui registrasi ini nama pendaki akan dicatat. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terburuk jika pendaki hilang atau belum kembali pada waktu yang ditentukan
Kawah Tandikek
Akses untuk dapat menuju Gunung Tandikek, jika dari Padang kita dapat menaiki bus atau travel jurusan Padang – Bukittinggi dengan ongkos berkisar antara 15 – 20 ribu rupiah. Kemudian turun di Simpang Lubuk Mato Kuciang. Dari simpang Lubuak Mato Kuciang, kita menuju Desa Singgalang. Untuk menuju Desa Singgalang, kita dapat menggunakan angkot dengan ongkos tiga ribu rupiah, namun angkot ini beroperasi hanya pada hari-hari tertentu, yaitu hari Jumat dan hari Senin. Namun jika pada selain hari itu, kita dapat menggunakan ojek dengan tarif enam ribu rupiah per orangnya. Ongkos yang cukup murah mengingat perjalanan dari Simpang Lubuak Mato Kuciang menuju Desa Singgalang menghabiskan waktu kurang lebih 20 menit dengan track menanjak dan berliku.
Di desa inilah kita melakukan registrasi pendakian. Registrasi dipungut biaya tiga ribu rupiah per orangnya. Melalui registrasi ini nama pendaki akan dicatat. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terburuk jika pendaki hilang atau belum kembali pada waktu yang ditentukan
Kawah Tandikek
Gunung Talang 100114
Gunung Talang – atau dengan nama lainnya adalah Salasi atau Sulasi,
merupakan gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.597 meter di atas
permukaan laut (Mdpl). Gunung ini bertipe stratovolcano dan juga
merupakan gunung berapi aktif yang berada di Sumatera Barat.
Tercatat sudah terjadi letusan pada gunung ini dari tahun 1833 sampai dengan terakhir tahun 2007. Walaupun gunung ini masih aktif, namun pesona pemandangan alam yang diberikan oleh gunung ini selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mendakinya.
Jalur pendakian yaitu melalui desa Bukit Sileh di kecamatan Lembang Jaya yang berada pada ketinggian 1225 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Berjarak sekitar 9 Kilometer dari kota Solok dan sekitar 40 Kilometer dari kota Padang.
Kaki Gunung Talang
Tercatat sudah terjadi letusan pada gunung ini dari tahun 1833 sampai dengan terakhir tahun 2007. Walaupun gunung ini masih aktif, namun pesona pemandangan alam yang diberikan oleh gunung ini selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mendakinya.
Jalur pendakian yaitu melalui desa Bukit Sileh di kecamatan Lembang Jaya yang berada pada ketinggian 1225 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Berjarak sekitar 9 Kilometer dari kota Solok dan sekitar 40 Kilometer dari kota Padang.
Kaki Gunung Talang
Salahsatu sajak bikinan Soe Hok Gie juga melegenda di antara para pecinta alam.
Mandalawangi – Pangrango.
Senja ini, ketika matahari turun dalam jurang-jurangmu
Aku akan kembali
Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara denganmu tentang cinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku
Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semata
Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti
Mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan
“Hidup adalah soal keberanian, menghadapi tanda tanya
tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita menawar
terimalah dan hadapilah”
Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
Aku terima ini semua
Melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu
Aku cinta kamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup
Soe Hok Gie. Jakarta, 19-7-1966
Pada
suatu masa beberapa tahun lalu, gue pernah naksir cewek sekampung. Sebut
saja namanya Bunga tapi gak pake Citra Lestari. Kala itu dia baru aja
lulus kedokteran di Jakarta. Gak terlalu cantik sih tapi gak malu-maluin
kalo cuma buat digandeng ke kondangan. Body-nya semok sadis kayak gitar
spanyol bodol. Udah gitu bokapnya tajir biadab, masuk daftar 547 orang
terkaya sekampung. Sawahnya luas sapinya banyak mobilnya delapan istrinya tiga. Bayangin deh!
Begitu Bunga udah balik dari ibu kota, cowok-cowok kampung langsung sibuk merenovasi diri buat modal mendekati Bunga. Gue juga, walau dengan modal yang gak seberapa pantas untuk dibanggakan, tetap gak mau kalah. Maju terus pantang malu. Jaman penjajahan aja, para pahlawan cuma bermodal bambu yang diruncingin, gak gentar kok melawan kompeni yang pake bedil.
Begitu Bunga udah balik dari ibu kota, cowok-cowok kampung langsung sibuk merenovasi diri buat modal mendekati Bunga. Gue juga, walau dengan modal yang gak seberapa pantas untuk dibanggakan, tetap gak mau kalah. Maju terus pantang malu. Jaman penjajahan aja, para pahlawan cuma bermodal bambu yang diruncingin, gak gentar kok melawan kompeni yang pake bedil.
Marapi Sumbar 150214
Gunung Merapi merupakan gunung aktif terletak di kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.Dengan ketinggian 2891mdpl Terdapat beberapa jalur pendakian di jalur ini, namun titik start yang biasa digunakan orang untuk melakukan pendakian disini adalah dari Koto Baru.
Sebelum melakukan pendakian, biasanya para pendaki menyiapkan beberapa perbekalan pendakian yang masih kurang di pasar Koto Baru ini. Disini juga kita bisa makan dan beristirahat dan bercengkrama dengan pendaki yang lain
Dari pos pendakian perjalanan dilanjutkan menuju BKSDA dan dilanjutkan menuju parak batuang dengan melewati perkebunan penduduk. Di parak batuang kita bisa menikmati segarnya udara gunung berapi dan mengisi botol minuman di sumber air yang terdapat didaerah ini.
Dari parak batuang, perjalanan kita lanjutkan menuju puncak gunung berapi. Dari sini membutuhkan wakut pendakian kira-kira 5 jam untuk mencapi puncak. Perjalanan di isi dengan pemandangan hutan tropis dan beberapa jalur pendakian yang cukup terjal
Setelah sampai di puncak, sebaiknya ki ta memilih lokasi di cadas untuk tempat camp (berkemah). Untuk mencapai puncak sebaiknya dilakukan shubuh, sehingga kita bisa menikmati pemandangan matahari terbit (sunrise) gunung merapi ini dan menikmati pemandangan yang mempesona di Gunung Merapi ini dipagi hari. Dari Puncak gunung merapi ini kita dapat menikmati pemandangan kota bukittinggi, gunung singgalang, pemandangan danau Singkarak yang berada di kabupaten solok.
15 februari 2014
Pendakian kali ini Kami Naik lima Orang,dimulai Dari BKSDA jam 2.00 dini hari sampai puncak alhamdulillah jam 6 subuh
Cadas Marapi Di Saat Subuh
Singgalang 2012
Gunung Singgalang terletak berdekatan dengan dua gunung lainnya,
yaitu Gunung Tandikek pada bagian yang sama dan Gunung Merapi pada
bagian yang lainnya.
Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Gunung Singgalang adalah Telaga Dewi, yang berada pada ketinggian 2762 mdpl dengan luas sekitar 1 ha. Disamping air yang jernih, daerah disekitar telaga dapat dijadikan sebagai tempat menginap bagi para pendaki.
Rute Perjalanan / Pendakian
Dari Koto Baru,di pasar kotobaru [simpang pandai sikek] tunggu angkot ke desa tanjung, dari sini (sebagai titik awal pendakian) memakan waktu sekitar 2 jam berjalan kaki menuju Pesanggrahan (sekarang disamping Tower RCTI), yang juga merupakan tempat untuk melaporkan pendakian. Anda juga bisa menggunakan angkutan pedesaan (biasa disebut dengan Cigak Baruak) berupa Carry.
Untuk menuju ke Telaga Dewi atau ke puncak Gunung Singgalang (Pilar), tidak susah lagi untuk mencari pedoman perjalanan, dengan adanya tiang-tiang listrik yang terpasang sampai ke tower RCTI di Pilar. Bagi saya, tiang listrik tersebut merusak dan menghancurkan keindahan yang ada, dan juga membuat perjalanan menjadi amat membosankan, apabila ditambah dengan petunjuk-petunjuk “iseng” yang dipasang di tiang listrik tersebut. “50 tiang lagi, puncak!”. “10 tiang lagi, puncak!”. Gila! bukannya menikmati perjalanan dan keindahan yang sudah dirusak oleh tiang listrik, kita malah jadi sibuk menghitung-hitung tiang listrik yang kita lewati.
Kalau anda tidak ingin melakukan pendakian malam hari, sebaiknya pendakian dilakukan paling lambat pada jam 13.00, dimana dengan perjalanan santai memakan waktu sekitar 3 jam menuju ke bivak I. Sebelum menuju ke bivak I (sekitar 15 m sebelum bivak I, kita akan memotong aliran sungai (pindah punggungan), yang merupakan sumber air pada saat kita menginap di area ini.
Apabila anda berniat naik pagi (sekitar jam 09.00), anda bisa mencapai bivak II (sekitar jam 16.00). Pada area ini, kalau anda mau, banyak tumbuhan hutan yang bisa makan, seperti pakis gajah, begonia, arbei, dan beberapa tumbuhan lainnya yang lainnya.
Dari bivak II, apabila berangkat sekitar jam 09.00, dengan jalan santai anda akan sampai di Cadas sekitar pukul 13.00. Untuk masuk ke daerah cadas, dari rute perjalanan sebelumnya anda akan bertemu simpang jalan (kedua jalan tersebut sama-sama mengarah ke Telaga Dewi, jadi anda bisa memilih rute yang anda suka). Untuk rute yang mengarah ke kanan, maka dalam jarak sekitar 10 m anda akan sampai di daerah cadas, dan 100 m dari sana kembali masuk hutan yang menuju ke daerah Telaga Dewi.
Telaga Dewi
Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Gunung Singgalang adalah Telaga Dewi, yang berada pada ketinggian 2762 mdpl dengan luas sekitar 1 ha. Disamping air yang jernih, daerah disekitar telaga dapat dijadikan sebagai tempat menginap bagi para pendaki.
Rute Perjalanan / Pendakian
Dari Koto Baru,di pasar kotobaru [simpang pandai sikek] tunggu angkot ke desa tanjung, dari sini (sebagai titik awal pendakian) memakan waktu sekitar 2 jam berjalan kaki menuju Pesanggrahan (sekarang disamping Tower RCTI), yang juga merupakan tempat untuk melaporkan pendakian. Anda juga bisa menggunakan angkutan pedesaan (biasa disebut dengan Cigak Baruak) berupa Carry.
Untuk menuju ke Telaga Dewi atau ke puncak Gunung Singgalang (Pilar), tidak susah lagi untuk mencari pedoman perjalanan, dengan adanya tiang-tiang listrik yang terpasang sampai ke tower RCTI di Pilar. Bagi saya, tiang listrik tersebut merusak dan menghancurkan keindahan yang ada, dan juga membuat perjalanan menjadi amat membosankan, apabila ditambah dengan petunjuk-petunjuk “iseng” yang dipasang di tiang listrik tersebut. “50 tiang lagi, puncak!”. “10 tiang lagi, puncak!”. Gila! bukannya menikmati perjalanan dan keindahan yang sudah dirusak oleh tiang listrik, kita malah jadi sibuk menghitung-hitung tiang listrik yang kita lewati.
Kalau anda tidak ingin melakukan pendakian malam hari, sebaiknya pendakian dilakukan paling lambat pada jam 13.00, dimana dengan perjalanan santai memakan waktu sekitar 3 jam menuju ke bivak I. Sebelum menuju ke bivak I (sekitar 15 m sebelum bivak I, kita akan memotong aliran sungai (pindah punggungan), yang merupakan sumber air pada saat kita menginap di area ini.
Apabila anda berniat naik pagi (sekitar jam 09.00), anda bisa mencapai bivak II (sekitar jam 16.00). Pada area ini, kalau anda mau, banyak tumbuhan hutan yang bisa makan, seperti pakis gajah, begonia, arbei, dan beberapa tumbuhan lainnya yang lainnya.
Dari bivak II, apabila berangkat sekitar jam 09.00, dengan jalan santai anda akan sampai di Cadas sekitar pukul 13.00. Untuk masuk ke daerah cadas, dari rute perjalanan sebelumnya anda akan bertemu simpang jalan (kedua jalan tersebut sama-sama mengarah ke Telaga Dewi, jadi anda bisa memilih rute yang anda suka). Untuk rute yang mengarah ke kanan, maka dalam jarak sekitar 10 m anda akan sampai di daerah cadas, dan 100 m dari sana kembali masuk hutan yang menuju ke daerah Telaga Dewi.
Telaga Dewi
Langganan:
Postingan (Atom)