Makanan ternyata tidak hanya
berfungsi sebagai pengisi perut, melainkan bisa menjadi rangkaian
tradisi yang tidak bisa ditinggalkan. Di Kabupaten Padang Pariaman, ada
hidangan makanan yang bernama juadah. Bagi masyarakat Padang Pariaman, juadah adalah
hidangan makanan yang sudah mendarah daging dalam tubuh tradisi
kebudayaan mereka. Di beberapa acara penting seperti pernikahan, juadah selalu ada dalam daftar acara tersebut.
Pada Pakan Anak Nagari di Taman Budaya Sumatera Barat yang dimulai
pada Senin (17/6), terdapat pameran kuliner tradisional dari daerah
yang ada di Sumatera Barat. Salah satu stan yang ada di pameran tersebut
menampilkan hidangan juadah.
Menurut Kabid Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman, Syamsidar, juadah dihidangkan dalam acara-acara penting bagi masyarakat Padang Pariaman. Misalnya, sesudah baralek, di mana seorang perempuan pergi manjalang pertama ke rumah mertua, maka si perempuan membawa juadah ke rumah mertuanya atau ke rumah pihak laki-laki. Jika perempuan tersebut tidak membawa juadah, maka ia akan dikatakan oleh orang kampung sebagai orang yang tidak tahu dengan adat.
“Waktu manjalang ke rumah mertua untuk pertama kalinya, juadah harus dibawa dan tak boleh diganti dengan hidangan lain. Namun, ketika manjalang untuk kedua kali dan seterusnya, juadah boleh dibawa atau diganti dengan makanan lain semisal nasi kunyit atau singgang ayam. Selain itu, juadah juga dibawa pada acara tamat kaji, di mana orang yang tamat mengaji Alquran diangkat menjadi tuanku,” tutur Syamsidar kepada Haluan.
Juadah bukanlah sebuah makanan, melainkan terdiri dari banyak
makanan. Oleh karena itu, juadah disebut sebagai hidangan karena terdiri
dari banyak makanan. Syamsidar menjelaskan, juadah terdiri
dari beberapa makanan tradisonal khas Padang Pariaman, yakni waji, aluo,
kanji, jodahtukue, jalabio, kipang, pinyaram dan gubik.
“Makanan-makanan tersebut disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebentuk anjungan makanan setinggi seperempat meter. Urutan juadah, tidak boleh diganti, karena memang sudah seperti itu urutannya dari dulu,” jelas Syamsidar.
Pada Pakan Anak Nagari di Taman Budaya Sumatera Barat, juadah ditampilkan menjadi salah satu kuliner daerah Kabupaten Padang Pariaman. Satu porsi hidangan juadah
dijual seharga Rp1.200.000. Kuliner-kuliner daerah ditampilkan sebagai
salah satu rangkaian acara Pakan Anak Nagari dalam rangka menarik minat
wisatawan ke Sumatera Barat melalui seni budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar