ada orang yang bernafas dalam bara
kamu mungkin salah satunya
ada orang yang bermain dengan pedang
kata katamu mungkin pedang tertajamnya.
sudahlah, kamu yang dulu pernah aku sayang,
mari sini duduk bersamaku
atau sekedar berjalan beriring dengan ku
sejenak kita ciptakan takdir masing-masing kita bersama
bukan dengan tajam tatapmu yg meremukkan aku
atau dengan kata katamu yg terlampau sombong
terlampau menjelma bara
sepanas tampar senyum yg kau kira itu malaikat.
aku bukan rindu kamu yang waktu itu masih polos menyayangiku
tapi aku butuh kamu yang dulu pernah menampar aku, memberi aku air mata agar aku bisa membasuh sombongku
lalu kenapa kamu sekarang yang menelan bara itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar