Selasa, 07 Januari 2014

INDONESIA

Selamat pagi ibu pertiwi...
dengan senyum sedih terucap salam untukmu...
walau di malam hari telah kau tempuh badai yang mengamuk..
kau tetap bisa berdiri di tengah kepincangan kakimu yg entah sampai kapan bisa berdiri...
ribuan hujat tengah kau hadapi...
entah itu dari sabang sampai merauke...
indonesia terlihat menangis dalam rasa malu...
di tengah sikap orang-orang terhormat yang tak kenal malu..
saat kakimu pincang..
bagaikan belatung yg menggrogoti luka mereka menghisap darahmu dengan kejamnya...
lalu memakan dagingmu dengan lahapnya hingga belulang...
hingga tak peduli lagi dengan kehidupan rakyatmu..
yg entah kelaparan beberapa waktu dan untuk sampai kapan..
di tengah rasa prihatin masih bisa ku sanjungkan engkau dengan kata2 mutiara...
walau diiringi dengan nyanyian keprihatinan melihat rakyatmu di siksa...
demi aturan2 bohong untuk diri mereka yg terhormat...
mereka menendangi rakyat lemah dengan sepatu hukum yang mereka sanjung..
hingga kakek2 dan nenek serta adik2 miskin itu tersungkur di depan rumah dan lapak kecil mereka yg lusuh..
INIKAH NEGERIKU???
gelandangan pengemis di anggap pencuri...
pencuri kecil di hukum mati untuk curian sesuap nasi penyabung nyawa...
bagaimana dengan mereka yg terhormat yang mencuri darah kami???
mencuri keringat dan darah yg harusnya untuk anak dan cucu kami??
INIKAH NEGERIKU??
pedagang kecil di tendang demi keuntungan si"yang terhormat"
entah gelandangan itu sudah makan hari ini atau belum...
diantara gelak tawamu di perkantoran dengan jabat tangan kotormu...
adakah kau dengar???!!
INDONESIA...
sungguh kau seperti anak malang...
yg tengah hanyut dalam pujian kekayaan...
"indonesia itu kaya"
yg kronologis sebenarnya...
kaya dengan orang2 terhormat yg mengayakan diri mereka
dari darah rakyatmu yg sekarang kaya akan kata2 walau mungkin perutnya tengah bernyanyi indah...
INDONESIA...
kelak kau semakin dewasa...

kuharap perjuangan kakek dan nenek dlu yg meneteskan darah dan air mata...
tiada kan terbuang sia2 lagi...
INDONESIA...
saatnya engkau membuka mata...
bangkitlah...!
sebagaimana merah keberanian itu menjadi jiwa yg kokoh...
sebagaimana putih itu menjadi raga yg suci...
dari pencurian "darah"mu yg kian membuat rasa prihatin itu menjadi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar